Jumat, 15 Maret 2013

Usia 36: Hadiah Terindah (lagi) dalam hidupku?

Sepertinya sudah menjadi tradisiku kalau setiap berulang tahun selalu menuliskan refleksi singkat. Tapi kali ini bukan refleksi. Ada cerita lain. Cerita lain yang harus dituliskan. Tentang hadiah. tentang cinta dan kasih sayang.

Sumber gambar: www.123rf.com
Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 36. Aku selalu geleng-geleng kepala setiap mengingat usiaku. Mengingat usia dan menghitung-hitung pencapaian apa yang sudah kudapatkan selama ini. Okelah, sudah married, sudah punya istri yang benar-benar pilihan Tuhan buatku. Harus kuakui kalau itu adalah hadiah terindah dalam hidupku.

Pernikahan kami saat ini sudah berjalan 3 tahun lebih. Sebagai orang batak, tentu pertanyaan yang sering kami terima selalu berujung pada "sudah berapa anak dalam keluarga?". Pertanyaan mudah yang kadang sulit dijawab.

Entah sudah berapa kali kami harus menjawab pertanyaan itu. Ingin rasanya menjawab dengan angka. Tapi kami percaya kalau Tuhan pasti punya rencana indah sehingga suatu saat nanti kami bisa menjawab dengan angka.

Pagi ini aku dan istriku memeriksakan darah ke rumah sakit Siloam Surabaya. Periksa darah ini adalah bagian dari program bayi tabung yang kami jalani selama sebulan terakhir. Sebulan yang melelahkan tapi kami berusaha untuk tak mengeluh. Jadi atau tidak, kami tetap percaya kalau kami punya Tuhan yang berkuasa mewujudkan segala sesuatu.

Ada 4 embrio yang ditanam dalam kandungan istriku. Aku tidak tahu hasilnya berapa embrio yang berkembang dalam rahim istriku. Yang pasti siang tadi sewaktu aku telepon ke rumah sakit Siloam, dijawab suster, "Hamil!". Jawaban yang sempat membuatku tercengang hingga kuulang lagi pertanyaanku. "Nanti sore kontrol ya Pak, ketemu dengan dokternya!", begitu lanjut suster tadi.

Aku masih diliputi suasana haru dan tegang. Rasanya kaki ini tak menginjak bumi, itu tadi kata istriku sewaktu aku memberitahu kabar dari suster. Yang jelas kami bersyukur. Masih bisa melakukan periksa darah. Masih diberi kesempatan untuk berharap. Entah jadi atau tidak, cuma satu saja pikiranku, "Tuhan, Engkau memang luar biasa!".

Apakah ini akan menjadi hadiah terindah (lagi) buatku? Tidak ada yang tahu. Iya atau tidak, Tuhanku tetap hebat! Iya atau tidak, kami tetap akan bersyukur!

Semoga!