Rujak Cingur (Sumber: inforesep.com) |
Bertempat
tinggal di Surabaya rasanya aneh kalau belum pernah mencoba yang namanya rujak
cingur. Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang sangat mudah
ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama di Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur
berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong
sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Nah, ini yang membuat saya
sempat ragu pada awalnya untuk mencoba hidangan ini. Masa makan moncong atau
mulut sapi, kan jorok tuh! Tapi
setelah mencoba ternyata saya salah. Rasanya mantap. Apalagi jika yang makan
adalah orang yang suka petis dan pedas (kombinasi yang oke). Di dekat kompleks rumah saya biasanya rujak cingur dijual
dengan harga Rp. 7.000,- per porsinya. Tapi biasanya kalau harganya murah,
sudah tidak menggunakan cingur lagi tetapi diganti bahan cingurnya dengan
kikil. Mungkin kalau kita pesan rujak cingur di restoran mahal baru menggunakan
cingur asli. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah
seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuang,
mangga muda, nenas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo,
cingur, serta sayuran seperti kecambah/ taoge, kangkung, dan kacang panjang.
Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis
udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang
tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau
yang masih muda (pisang batu, pisang klutuk). Semua saus atau bumbu dicampur
dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek
(sumber: Wikipedia).
Ada dua cara
penyajian rujak cingur ini. Ada yang bilang penyajian “biasa” yaitu semua bahan
baik mentah (biasanya buah-buahan) maupun yang sudah dimasak (mateng) dicampur jadi satu. Penyajian yang
lain adalah “matengan” yaitu bahan
yang dicampur hanya bahan yang sudah dimasak saja. Misalnya tempe, tahu goreng,
sayuran yang sudah direbus, dan lain-lain. Kalau untuk saus atau bumbunya tetap
sama untuk kedua jenis penyajian tersebut. Biasanya sebagai pelengkap rujak
cingur disajikan dengan tambahan kerupuk. Untuk wadah penyajiannya biasanya
dengan daun pisang (pincuk) atau piring makan biasa.
Berikut ini
beberapa bahan yang dibutuhkan untuk membuat rujak cingur (untuk sekitar 8
porsi): 600 gram cingur atau bisa diganti dengan kikil sesuai selera, 100 gram
sayur tauge, 200 gram kacang panjang, 1 ikat kangkung (ambil daunnya saja), 200
gram temped an 200 gram tahu (digoreng), 400 gram petis udang, cabe rawit
sesuai selera, segenggaman tangan kacang goreng, 2 buah pisang batu/ klutuk (parut kasar), 2 sendok teh asam
jawa, air matang secukupnya, dan garam secukupnya.
Cara Membuat Rujak Cingur
- Rebus cingur/ kikil hingga matang, kemudian potong potong berbentuk dadu. Rebus tauge, kacang panjang serta kangkung.
- Potong kecil kecil tempe goreng dan tahu goreng. Simpan dulu di wadah lain.
- Haluskan petis udang, cabai rawit, serta kacang tanah.
- Tambahkan parutan pisang batu, asam, serta air matang, kemudian haluskan kembali.
- Campur bumbu rujak petis dengan cingur, sayuran, tempe, dan tahu, aduk hingga rata.
- Rujak cingur siap di hidangkan dengan nasi atau lontong.
- Jangan lupa tambahkan kerupuk saat penyajian.
Nah,
setelah puas menyantap rujak cingur, mari kita lihat kandungan nutrisinya!
Dengan
bahan utama sayur-sayuran dan buah-buahan tentu banyak mineral yang bermanfaat
bagi tubuh ikut masuk bersama manfaat yang lainnya. Kacang panjang sendiri
dikenal sebagai sumber protein dan vitamin B kompleks selain sebagai sumber
mineral. Daun kangkung dikenal mempunyai kandungan vitamin A yang sangat
tinggi, mencapai 6.300 IU. Bersifat antioksidan sehingga dapat menangkal
radikal bebas penyebab kanker dan penuaan dini. Selain itu, kangkung juga
tinggi kadar seratnya dan mengandung fosfor, zat besi, dan sitosterol. Berkat
kandungan yang dimilikinya, kangkung berpotensi juga sebagai antiracun,
antiradang, penenang (sedatif) dan
diuretik. Wuihhhh…mantap tenan rek..!
Selain
kangkung dan kacang panjang ada tauge atau kecambah yang merupakan pangan yang
rendah kadar lemak, kaya vitamin C, serta memiliki folat dan protein yang dapat
memperkecil risiko timbulnya penyakit kardiovaskular dan merendahkan LDL
(kolesterol jahat) dalam darah. Dalam kecambah, terkandung fitoestrogen yang dapat berfungsi seperti estrogen bagi wanita. Estrogen tersebut dapat meningkatkan
kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah kerapuhan tulang (osteoporosis)
khususnya bagi wanita yang berada pada masa menopause. Konsumsi kecambah juga
dapat membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang
mensturasi, keluhan semburat panas pada pra-menopause, dan gangguan akibat menopause.
Tidak hanya itu, kecambah juga memiliki kemampuan mengurangi risiko terkena artritis,
memperlancar pencernaan, baik untuk sistim reproduksi, dan saluran kelenjar
(glandular). Selain itu, di dalam kecambah juga terkandung saponin yang dapat
meningkatkan imunitas tubuh dengan menstimulasi interferon dan sel limfosit T
(Sumber: Wikipedia dengan editing seperlunya).
Selain sayuran, isian lain dalam rujak cingur adalah tahu dan
tempe yang tentu tidak diragukan lagi kandungan gizinya. Tempe berpotensi untuk
digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan
mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan
lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare,
penurun kolesterol darah, pencegah hipertensi, dan lain-lain.
Komposisi gizi tahu dan tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya
tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim
pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan
karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan
yang terdapat dalam kedelai. Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal
yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari
meningkatnya kadar padatan zat terlarut, misalnya: nitrogen terlarut, asam
amino bebas, dan asam lemak bebas.
Puas
dengan kandungan nutrisi isiannya, mari kita lihat kandungan nutrisi pada saus
yang berbahan dasar kacang tanah dan petis ini. Kacang tanah kaya dengan
lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium,
vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium.
Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur
dan kacang soya.
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina
ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit. Kacang tanah bekerja
meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan resiko penyakit jantung
koroner. Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda
dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 ons
kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah
mengandung fitosterol yang justru
dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida
dalam darah, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang
disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati,
serta tetap menjaga kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Kacang tanah juga
mengandung arginin yang dapat
merangsang tubuh untuk memproduksi nitrogen monoksida yang berfungsi untuk
melawan bakteri tuberkulosis.
Terakhir, manfaat petis. Nah, ini yang agak sulit diceritakan. Kalau
untuk saya pribadi, kegunaan petis hanya sebatas menambah aroma sajian rujak
cingur sehingga lebih mantap dan lahap dalam menikmatinya. Tanpa petis rujak
cingur pasti bukan rujak cingur lagi namanya.
Jelajah Gizi |
Dengan kandungan nutrisi yang begitu banyak dalam rujak cingur, masih
ada yang ragu melahapnya?
2 komentar:
Jadi pengen makan rujak cingur...
Anda menyebut semua nutrisi Didalam rujak cingur. Kemanakah nutrisi cingur itu sendiri? Berapa kadar kolestrol di cingur itu? Apakah boleh dimakan untuk pengidap Diabetes dan Kardiovaskuler?
Posting Komentar