Fast Five Movie Poster (Source: www.imdb.com) |
Beberapa waktu lalu saya
berkesempatan menonton film The Fast and Furious 5. Mungkin judul yang saya
tuliskan salah karena kalau kita klik Internet
Movie Data Base, ada berbagai judul untuk film ini. Dari Fast Five hingga The Fast and Furious Five sampai yang ditambahkan embel-embel
tulisan Rio Heist. Ya sudahlah, judul
tidak terlalu masalah. Film ini intinya berkisah tentang kelanjutan petualangan
Dominic Toretto (Vin Diesel) dan temannya Brian O’Conner (Paul Walker) yang
mantan agen FBI yang akhirnya memutuskan untuk membelot dan bergabung dengan
Dominic dan rekan-rekannya. Mungkin dia membelot karena kepincut dengan adik
Dominic yaitu Mia Toretto (Jordana Brewster). Keseluruhan setting film ini
mengambil tempat di Rio de Janeiro (ini juga mudah-mudahan tidak salah tulis..)
ibukota Brazil. Oh iya, bagi yang awam dengan sekuel film ini tentunya tidak
usah khawatir, di pendahuluan film sempat dibahas adegan terakhir dari sekuel
yang ke empat dimana Dominic Toretto dibebaskan oleh rekan-rekannya sewaktu
dalam perjalanan dengan bis menuju penjara Lompoc. Tapi tentu ada baiknya lebih
dahulu menonton film-film sebelumnya agar akrab dengan para tokohnya. Saya
sendiri missed satu episode yaitu Tokyo Drift. Sampai
sekarang saya belum sempat mencari DVDnya dengan pinjam dari teman atau sewa di
persewaan DVD.
Alkisah, kota Rio dikuasai oleh Hernan
Reyes (Joaquim de Almeida) hampir di seluruh aspek kehidupan kota ini. Bahkan
sampai polisi pun dikuasai olehnya. Pekerjaan yang dilakukan oleh Dominic dan
kawan-kawannya untuk mencuri mobil sitaan DEA (lembaga anti narkotika Amerika) dari
sebuah kereta yang sedang berjalan ternyata tak semulus dugaan mereka. Mereka
ternyata bekerja untuk Reyes. Bukan mobil yang dicari oleh antek-antek Reyes
melainkan sebuah chip yang berisi data transaksi dan keuangan seluruh bisnis Reyes
di Rio. Tak pelak lagi akibat perbuatannya, Dominic dan kawan-kawanpun harus
berurusan dengan DSS karena mereka termasuk daftar orang paling dicari di
seluruh dunia. Sebenarnya dari dulu Dominic sudah dicari-cari oleh FBI (sejak judul
film ini yang pertama: The Fast and Furious) namun dengan kelihaiannya tak
pernah sekalipun ia tertangkap. Kalaupun ia akhirnya nyaris tertangkap
lagi-lagi agen FBI membebaskannya atau memberikan kesempatan lari padanya
akibat perbuatan baik yang ia lakukan.
Lantas apa pesan moral yang
didapat dari menonton film ini? Pertama, ada adegan ketika Reyes bertemu dengan
kolega-koleganya (mungkin sesama penjahat kali ya..). Dalam adegan tersebut
Reyes memaparkan apa bedanya penjajahan yang dilakukan Spanyol dan Portugis di
masa lampau dan efeknya pada Brazil yang sekarang. Bangsa Spanyol datang dengan
kekerasan. Mereka datang dengan angkatan perang dan menyerbu Brazil. Hasilnya?
Bangsa Spanyol dikalahkan oleh rakyat Brazil masa itu dan semua orang Spanyol
dibunuh. Apa yang bangsa Portugis lakukan? Bangsa Portugis datang dengan
membawa barang-barang yang akhirnya dipandang menjadi suatu “kebutuhan”. Apa
saja contohnya? Bangsa Portugis membawa kaca (mirror), dan barang-barang lain.
Mereka kemudian menciptakan siklus “kebutuhan” sehingga ada ketergantungan
rakyat Brazil akan mereka dan untuk memperoleh “kebutuhan” itu mau tak mau
rakyat Brazil harus bekerja pada mereka. Apa efek jangka panjangnya? Lihatlah sekarang,
hampir semua penduduk Brazil dengan fasihnya berbahasa Portugis. Oh iya ini
kata Reyes lho.. bukan saya. Saya sendiri ingin juga membuktikan perkataan
Reyes ini dengan pergi ke Rio, namun apa daya uang tak ada he..3x.
Pesan moral berikutnya adalah
mengenai makna kebebasan. Ketika Dominic bercakap-cakap dengan Brian perihal
kandungan Mia (Mia ternyata sedang mengandung anaknya Brian), mereka berbicara
soal makna kebebasan. Apa itu kebebasan (freedom)? Yang jelas kebebasan tidak
akan didapat dengan terus berlari. Seseorang harus mau menghadapi masalahnya
secara terang-terangan. Dalam hal Dominic dan kawan-kawan masalahnya adalah
Reyes. Reyes mau tidak mau harus dilawan untuk mendapatkan kebebasan itu
(tentunya dengan menggunakan uang Reyes). Pesan berikutnya kita lihat dari
bagaimana cara Dominic dan Brian mengumpulkan team mereka. Pengalaman masa lalu
berinteraksi dengan seseorang akan mendasari orang tersebut mengambil keputusan
di masa yang akan datang. Dominic dan Brian mengenal beberapa orang dengan
keahlian “khusus” di masa lalu mereka masing-masing dan dengan dasar itulah
mereka kemudian mengumpulkan team mereka. Dari si “mulut besar” Roman Pearce, si
“bunglon” Han, si ahli teknologi Tej Parker, ahli senjata Gisele Yashar hingga dua
orang tukang berkicau dalam bahasa Spanyol Leo dan Santos. The right man on the right place. Saya membayangkan kalau diminta
membentuk sebuah dream team kira-kira
siapa saja yang akan saya masukkan ya?
Pesan moral berikut adalah peran
seorang pemimpin dan pendampingnya. Ketika akhirnya mereka harus berhadapan
dengan unit DSS (US Diplomatic Security
Service) dibawah pimpinan agen Luke Hobbs (Dwayne Jhonson alias pegulat The
Rock), team ini akan kocar-kacir jika tidak ada keputusan yang diambil seorang
pemimpin. Lanjutkan misi atau batalkan misi dan kabur dengan pesawat. Seorang
pemimpin harus bisa bersikap tegas. Memang memberikan pilihan juga baik. Tapi
bagaimana tetap tegas dengan pilihan yang sudah diambil di situlah gaya
kepemimpinan tersebut diuji. Dominic memberikan pilihan bebas bagi teamnya
namun pada akhirnya dengan keteguhannya semua anggota team terpengaruh dan
tetap ikut ambil bagian sebab kalau tidak ikut ambil bagian nanti filmnya jadi
nggak seru dong..he..3x
Oh iya, salah satu best scene
dari film ini adalah perkelahian antara Dominic Toretto dan Luke Hobbs.
Bayangkan dua orang berbadan besar ini akhirnya bertemu dalam satu duel tangan
kosong. Seru sekali! Namun saya pikir karena ini filmnya Vin Diesel yah
layaklah kalau Dominic Toretto yang akhirnya menang dalam perkelahian itu.
Kembali ke pesan moral, ada
perkataan yang paling penting dari Dominic ke rekan-rekannya yaitu mengenai
pentingnya makna perasaan sebagai satu keluarga. Keluarga itu saling menolong,
menguatkan satu sama lain, bisa dipercaya dan tak akan menghianati. Dan salah
satu perkataannya yang cukup mengharukan saya adalah, “There’s always room for
family..” selalu ada tempat untuk keluarga.
Di akhir film ini, masing-masing
anggota team akhirnya mendapatkan bagiannya dari uang Reyes. Masing-masing bisa
mewujudkan mimpinya dengan uang itu. Ada yang membeli mobil mahal, ada yang
pergi bertaruh di kasino, dan ada yang pergi menyendiri bersama keluarga ke
pinggir pantai. Oh iya yang ini bukan bagian dari pesan moral ya.. jangan
ditiru. Mencuri itu tetap dosa.
Last but not least, terlepas dari apa yang dilakukan Dominic dan
kawan-kawan untuk mencuri uang Reyes, paling tidak ada beberapa pesan moral di
atas (dari film ini) yang mungkin bisa kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
2 komentar:
pesan moralnya menyentuh jg y??
Ijin copas gan
Posting Komentar