Kamis, 24 Mei 2012

Satu Hari di Baliem Valley Resort









Hari Jumat lalu (tanggal 18 Mei 2012) saya dan istri berkesempatan menikmati reservasi kami di Baliem Valley Resort. Buat yang belum tahu, Baliem Valley Resort adalah suatu penginapan yang terletak di lembah Baliem tepatnya di sekitar daerah Siepkosi. Dulu penginapan ini dikenal dengan nama Hotel Jerman Bersatu namun saya tidak tahu pastinya kapan nama itu akhirnya berubah menjadi Baliem Valley Resort.  Dengan bantuan seorang teman bernama Mas Joko akhirnya pagi itu kami sampai di sana. Sekitar 1 jam perjalanan kami tempuh dari Wamena tempat tinggal kami. Memang selama hampir 6 tahun saya tinggal di Wamena baru sekarang saya merasakan menginap di tempat ini. Biasanya saya hanya berkunjung saja untuk sekedar foto-foto atau pas ada acara kantor yang bersifat kekeluargaan yang diadakan di tempat ini. Suasana pemandangan alamnya yang indah dan asri membuat tempat ini memang menarik untuk jadi ajang foto-foto.
Setelah selesai menikmati sarapan kamipun diberikan kunci kamar. Kamar yang kami dapatkan adalah kamar nomor 4. Seorang lokal menemani kami ke kamar membantu membawakan 2 ransel yang kami bawa dari Wamena. Satu ransel berisi pakaian dan satu ransel lagi full berisi makanan dan minuman ringan. Kamar nomor 4 ini sebenarnya sangat dekat ke lobby. Pandangan dari teras di depan kamar kami langsung menghadap ke bangunan lobby resort. Namun jalan setapak untuk menuju lobby ini berkelok-kelok dan menurun sehingga untuk menuju lobby butuh sekitar 3 – 5 menit berjalan santai.
Berikut ini adalah beberapa tips yang kami coba tuliskan sebagai panduan jika ada rekan-rekan, sanak saudara, handai tolan, dan lain-lain yang mungkin ingin mencoba menginap di tempat ini:
  1. Mintalah kamar yang lampunya terang, kalau bisa yang lampunya berwarna putih jangan yang warna kuning. Warna kuning akan membuat suasana menjadi remang-remang dan tidak cukup terang. Kebetulan kalau untuk kami suasana ini yang paling pas he..3x
  2. Bawalah jaket karena suasana yang dingin. Dinginnya melebihi dinginnya Wamena. Kalau kami berdua yang sudah lama tinggal di Wamena saja masih kedinginan tentu rekan-rekan dari daerah lain akan lebih merasa kedinginan lagi. Kebetulan kami berdua lupa bawa jaket sehingga sewaktu turun ingin makan malam menikmati dinner buffe kamipun terpaksa memakai baju berlapis-lapis agar bisa melawan dinginnya malam.
  3. Karena suasananya yang dingin, jangan lupa bawalah makanan-makanan yang bisa menghangatkan badan. Kami membawa 4 cup mie instan dan 2 bungkus kopi instan waktu itu. Selain itu kami juga membawa beberapa makanan ringan seperti kacang kulit dan roti (walau rotinya ngga sempat dimakan). Kami juga tak lupa membawa beberapa batang coklat. Katanya sih untuk menaikkan mood. Mood untuk apa sih? Nah itu jawabannya bisa pembaca pikirkan sendiri he..3x
  4. Karena suasana yang dingin harus makan banyak supaya tidak terlalu terasa dinginnya. Di kamar ini tempat tidurnya spring bed yang cukup baik kualitasnya. Selimutnya cukup tebal dan kalau kita meringkuk di dalamnya lumayan cukup hangat.
  5. Kalau rekan-rekan berniat mau bawa mie cup instant, pastikan ada air panas di kamar. Bawalah termos ke dapur minta ke pelayan “air yang sangat panas”. Kenapa harus air yang sangat panas? Supaya panasnya bertahan lama. Oh iya satu termos yang ada di kamar itu cukup untuk membuat 2 cup mie instan dan 2 gelas kopi instant. Kamipun sudah membuktikan jika termos diisi air yang sangat panas di malam hari, panasnya masih cukup bertahan hingga pagi harinya. Keesokan paginya kami masih sempat menikmati masing-masing 1 cup mie instan dengan air panas itu. Itupun masih harus ditiup dulu sebelum dimakan.
  6. Kamar mandi dan WC-nya cukup baik. Kombinasi lampu yang berwarna kuning cukup memberikan kesan mewah di kamar mandi ini. Air panas untuk mandi tersedia walau kami sudah membuktikan ternyata panasnya lama sekali. Mungkin ini dikarenakan listrik untuk tempat ini baru menyala jam 5 sore dan dimatikan kembali jam 10 malam. Keesokan paginya kami sempat menikmati air panas ini namun karena listriknya sudah tidak menyala jadinya hanya sebentar saja air panasnya mengalir. Selanjutnya dingin se dingin-dinginnya.
  7. Jangan lupa minta obat nyamuk dan lilin di Mbak Ika (pengurus resort ini) sehubungan dengan jadwal listrik tadi. Jangan lupa juga minta payung karena siapa tahu lagi musim hujan sehingga payung sangat dibutuhkan untuk sekedar jalan-jalan ke lobby atau jalan-jalan menyusuri jalan setapak yang mengitari kamar-kamar di resort ini.
  8. Oh iya, pastikan tujuan rekan-rekan ke resort ini hanya untuk beristirahat. Di kamar tidak ada TV sehingga jika rekan-rekan ingin hiburan lain bawalah laptop atau alat hiburan lain. 
  9. Di kamar ini tidak ada tisu. Odol dan sikat gigi juga tidak ada di kamar mandi. Yang ada hanya handuk dan sabun hotel. Untuk itu bawalah tisu jika anda adalah orang yang tidak bisa lepas dari tisu. Pastikan juga membawa odol dan sikat gigi sendiri.
  10. Jika anda adalah “tukang minum” pastikan membawa ekstra botol minuman (dengan air minum di dalamnya) kecuali jika anda mau sedikit rajin bolak-balik ke lobby atau ke dapur untuk sekedar mengisi termos.
    11. Jangan lupa bawa senter, takutnya lampu jalannya ada yang tidak menyala sehingga tangga-tangga kayunya tidak kelihatan.
    12. Ada total 14 kamar di resort ini. Pastikan sewaktu pesan mau pesan tipe ranjang yang bagaimana. Ada single bed, double bed, atau twin bed.
Malam itu kami menikmati dinner buffe. Menunya cukup lumayan. Cocok dengan selera orang Indonesia. Ada sup ayam. Ada nasi putih (sepertinya nasi uduk), ada kentang. Lauknya ada opor ayam, udang selingkuh (dinamakan udang selingkuh karena mempunyai capit seperti kepiting, mungkin karena selingkuh dengan kepiting kali ya..). Sebenarnya kami mau ambil banyak-banyak karena memikirkan harganya tapi karena jaim jadi kita mengambil secukupnya saja. Kenapa harus jaim? Karena kami menjaga nama baik bangsa dan negara kita di mata dunia. Lho? Kebetulan bersama kami ada 1 grup turis dari Jerman (sepertinya..) sehingga kami takut nanti diomongin sama mereka, “Tuh..liat tuh.. pasti orang Indonesia tuh..makannya banyak..”.
Untuk dapat menikmati dinner buffe ini dikenakan biaya per orang Rp. 180.000 , mungkin 18 sampai 20 dollar jika di kurs ke USD. Untuk ukuran turis mungkin harga yang biasa dibayarkan yah.. Tapi namanya juga berlibur jadi yah.. dinikmati saja. Padahal kalau dihitung-hitung untuk kami berdua berarti total biayanya Rp. 360.000, wah.. bisa buat belanja seminggu tuh..di Wamena atau biaya belanja sebulan di Jakarta he..3x
Malam itu sehabis menikmati dinner buffe, lampu luar di depan kamar kami akhirnya dipasang. Akhirnya....walau cuma sempat menikmati terang ini selama 2 jam namun cukup membantu kami menikmati suasana malam itu. Ketika saya cek ke kamar mandi, air panasnya sudah mulai berasa hangat. Tapi karena kami berdua sudah mandi tadi sore kami putuskan untuk tidak mandi lagi. Informasi yang kami terima dari Mbak Ika, besok sarapan dimulai jam 07.00 WIT sampai jam 09.00 WIT. Dalam hati kami sudah bisa menebak pasti sarapannya roti panggang, omelet (alias telur dadar), minuman jus, dan buah.
Pagi keesokan harinya kamipun turun ke lobby. Waktu menunjukkan pukul 08.00 WIT. Mas Joko dan Erik sudah menunggu di lobby sambil menikmati sarapan ala barat. Roti, jus terong belanda, buah pisang, dan lain-lain ditemani dengan secangkir kopi. Untuk kami ternyata ada pancake pisang dan jus buah. Seperti pagi kemarin, rotinya sudah dipanggang. Kita tinggal menambahkan selai yang kita inginkan. Ada selai coklat, nenas dan strawberry. Selesai sarapan kamipun kembali ke Wamena. Tak lupa sebelumnya kami foto-foto di lobby hotel. Oh iya ternyata resort ini tak hanya ada di Lembah Baliem saja lho.. Pemiliknya juga membuka cabang resort di tengah gurun pasir di Mongolia. Wah.. kapan ya sempat menginap di sana (mimpi ka?).

Untuk informasi rekan-rekan, total biaya yang kami keluarkan adalah Rp. 1.695.000,- terdiri dari Room Rp. 950.000,- (satu hari), sarapan Rp. 75.000,-/ orang untuk tiga orang sehingga totalnya Rp. 225.000,- makan siang @ Rp. 50.000,- sehingga untuk dua orang Rp. 100.000,- teh panas @Rp. 20.000,- sehingga total untuk 2 orang Rp. 40.000,- buah @Rp. 10.000,- dan dinner buffe @Rp. 180.000,-. Yah.. lumayanlah..walau agak bingung juga dengan harga teh panas itu he..3x
Oke deh rekan-rekan. Saya tampilkan juga beberapa foto di blog ini (lihat blog: www.willysitompul.blogspot.com) sebagai pelengkap cerita. Kalau berminat menginap jangan ragu. Gunakan tips yang sudah kami beberkan di atas. Oh iya mengenai transportasi tidak usah khawatir ternyata resort ini bisa menyediakan antar dan jemput, namun karena waktu itu kami menginap bersamaan dengan rombongan bule-bule itu jadinya mobil (lebih tepatnya bis kali ya..) resort ini tidak bisa kami pakai. Saya sendiri tidak sempat menanyakan apakah ada biaya khusus untuk antar jemput ini. Tapi dicari saja informasinya ya..

Sampai bertemu di rekaman perjalanan kami yang berikutnya ya...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Invo selanjutnya

Anonim mengatakan...

Ya