Rabu, 23 Mei 2012

Mimpi Jadi CEO Grup Bakrie


Malam itu aku tidak bisa tidur nyenyak, padahal malam sebelumnya aku dan istriku baru saja menginap di Bakrie Suite di Hotel Baliem Pilamo di Wamena. Sekedar pernah saja, kata istriku. Biar ada yang diceritakan ke anak cucu. Aku setuju dengannya. Yah..lumayanlah 1 malam merasakan tidur di kamar yang luas dan tempat tidur yang empuknya bukan main. Tapi akibatnya jadi terasa malam ini ketika kembali tidur di rumah. Nggak bisa tidur! Mungkin karena hujan lebat yang terus-menerus menghunjam Lembah Baliem ini yang menambah dinginnya suasana ataukah beban pekerjaan yang cukup banyak yang terus saja membebani pikiranku. Atau mungkinkah ada suatu peristiwa heboh esok hari yang akan terjadi? Hmm.. mungkin juga.

Ternyata benar! Esok harinya sewaktu aku masuk ke ruang kerjaku, salah seorang stafku mengantar sepucuk surat. Dari luar aku hanya melihat tulisan besar yang terpampang di situ. “Bakrie and Brothers Tbk.” Begitu tulisannya.  Dengan tak bersemangat aku membuka amplop coklat itu. Di dalamnya ada sepucuk surat. Dahiku mengernyit sedikit keheranan. Ternyata isi surat itu adalah tawaran untukku sebagai CEO di Grup Bakrie. Ahh? Serius nih? Pikirku. Akupun mencoba menghubungi nomor kontak yang ada di surat tersebut. Suara lembut seorang perempuan terdengar di seberang. “Benar Pak. Kami memang sedang mencari CEO baru dan berdasarkan survei yang kami lakukan, Bapak adalah orang yang kami pilih untuk posisi itu. Kami tunggu kehadiran Bapak besok di kantor kami. Jika Bapak ingin informasi lebih lanjut, saya bisa menghubungkan Bapak ke atasan saya” lanjutnya lagi. Tanpa sadar saya hanya diam mematung. Oh my God! Dari seberang hanya terdengar suara sayup-sayup, “Pak..Pak.. halo..halo..”.
***
Ruangan CEO itu begitu luas, letaknya di bagian penthouse suatu gedung tinggi. Dari situ sepertinya kita bisa memandang setiap sudut ibukota. Tidak ada orang lain di situ. Satu-satunya orang di ruangan itu hanya aku. Di ruangan lain yang jauh lebih kecil hanya ada seorang sekretaris dan sebuah sofa panjang untuk para tamu menunggu jika ingin bertemu denganku. Mantap! Pikirku. Puas dengan rasa senang, akupun melihat meja kerjaku. Sebuah meja tembus pandang bernuansa modern tampak di situ. Namun sekejap saja kekaguman akan meja itu sirna begitu melihat tumpukan berkas di sisi kanan meja itu. Hmm..ini dia bagian sulitnya.

Satu per satu aku membaca cover berkas-berkas itu. Bakrie Sumatra Plantations, Bumi Resources, Bakrieland Development, Bakrie Telecom, dan masih banyak berkas yang lain. Wah, tidak mungkin bisa membaca semua ini dalam waktu singkat pikirku. Akupun segera menghubungi sekretarisku. Aku perintahkan semua direktur perusahan yang ada di Grup Bakrie untuk mengikuti rapat singkat orientasi CEO baru. Beberapa direktur yang sedang dalam perjalanan baik di dalam maupun di luar negeri satu per satu kuhubungi dan kuminta mereka untuk segera bergabung dalam rapat. Memang agak riskan juga kalau dipikir-pikir. Bagaimana kalau mereka sedang dalam suatu rapat negosiasi yang juga sama pentingnya? Tapi biarlah, pikirku, lebih baik mengorbankan satu hal untuk kepentingan yang lebih besar yaitu penyamaan persepsi organisasi dan persamaan visi ke depan. Beberapa direktur menawarkan komunikasi via Skype yang langsung kutolak mentah-mentah. Bagiku interaksi langsung face to face jauh lebih bermakna ketimbang mendengar suara dan melihat gambar dari jarak jauh.

Sore itu rapatpun dimulai. Satu per satu direktur yang ada dalam Grup Bakrie maupun dari anak perusahaan bermunculan. Lama-kelamaan ruangan itu penuh juga. Masing-masing memperkenalkan diri dan mengambil tempat di meja bundar bergaya klasik yang penuh dengan ukiran Jepara itu.
Dari para direktur itu aku mencoba membuat gambaran ringkas tentang Grup Bakrie ini. Apa saja sih yang menjadi kekuatan Grup Bakrie? Apa kelemahannya? Bagaimana Grup Bakrie melihat peluang yang ada? Apa saja ancaman yang ada saat ini dan potensial ancaman di masa mendatang? Selain itu aku juga mencoba mendapatkan masukan dari mereka tidak hanya sebatas mendefinisikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tapi juga menggabungkan masing-masing definisi tersebut menjadi beberapa pertanyaan:
  1. Bagaimana Grup Bakrie bisa menambah “kekuatan” untuk siap menggunakan setiap “peluang” yang ada?
  2. Bagaimana Grup Bakrie bisa mengurangi “kelemahan” untuk mengisi setiap “peluang” yang muncul?
  3. Apakah ada “kekuatan” yang bisa digunakan untuk mengatasi “ancaman” di masa ini maupun di masa depan?
  4. Bagaimana mengurangi “kelemahan” yang ada untuk mengatasi tiap ancaman yang datang saat ini maupun saat nanti?
Dengan banyaknya diversifikasi usaha pada Grup Bakrie tentunya membutuhkan tenaga ekstra untuk melihat porto folio dari masing-masing usaha tersebut. Dari pemaparan para direktur ternyata tidak semua perusahaan dalam Grup Bakrie berada pada posisi menguntungkan. Beberapa masih bergumul dengan penyelesaian hutang yang belum selesai. Banyaknya anak perusahaan menjadi kekuatan namun sekaligus kelemahan manakala ada perusahaan yang tak berbuah profit. Di sisi lain, diversifikasi usaha juga membuat manajemen pengelolaan staf tidak berjalan seragam di masing-masing perusahaan. Padahal perusahaan-perusahaan yang ada dalam Grup Bakrie banyak memilik karyawan yang handal. Para karyawan itu menjadi kekuatan tersendiri bagi Grup Bakrie jika dikelola oleh satu manajemen yang baik. Hmm..menarik juga pikirku. Sambil mendengarkan masing-masing direktur memaparkan kinerja perusahaannya aku pun membuat catatan-catatan kecil yang rencananya akan kupakai untuk presentasi pertamaku sebagai CEO baru. 

Dalam presentasi beberapa direktur, kutemukan juga beberapa kesempatan atau peluang yang bisa diraih oleh Grup Bakrie. Saat ini pertumbuhan ekonomi semakin meningkat. Ini dapat dilihat dari bertumbuhnya kelompok kaum menengah yang berpenghasilan di atas 2,5 juta perbulannya. Kelompok menengah ini bertumbuh seiring dengan perbaikan sistim remunerasi di negeri ini khususnya untuk posisi guru atau pengajar dan petugas kesehatan. Bertumbuhnya kelompok menengah menjadi peluang besar tatkala perbaikan penghasilan berbuah peningkatan kebutuhan. Kelompok ini bisa ditargetkan untuk menjadi konsumen beberapa produk Bakrie. Peluang lain yang juga ditekankan beberapa direktur adalah mengenai pergerakan pertumbuhan ekonomi dunia yang mulai beranjak ke Asia. Melonjaknya pertumbuhan ekonomi Cina, Jepang, dan Korea Selatan tentu bisa menjadi peluang yang baik jika bisa dimanfaatkan. Presentasi dari grup media juga menunjukkan adanya peluang-peluang positif. Naiknya rating dalam sesi berita yang aktual dan kepercayaan publik yang mulai bertumbuh pada beberapa media dalam asuhan Grup Bakrie menjadi peluang tersendiri yang bisa dimanfaatkan.

Presentasi yang menarik datang dari beberapa direktur perusahaan yang tak berbuah profit. Persoalan pembayaran ganti rugi lumpur Lapindo dan ganti rugi nasabah Bakrie Life menjadi ancaman tersendiri bagi citra grup perusahaan ini. Sejenak aku mengernyitkan dahiku yang mulai berkerut. Ini dia ancaman yang harus segera ditangani. Akupun menuliskan beberapa hal sebagai catatan dalam laptopku.

Setelah selesai mendengarkan para direktur mempresentasikan perusahaan yang masing-masing mereka pimpin, akupun beranjak dari kursiku ke depan. Laptop kecil itu kubawa bersamaku. Banyak sudah catatan yang kubuat. Aku akan mencoba merumuskan pandanganku dari seluruh presentasi mereka.

Mengawali presentasiku sebagai CEO baru, aku memaparkan mengenai strategi “Samudra Biru” yang kubaca dari buku karangan Kim dan Mauborgne. Intinya adalah bagaimana menciptakan ruang tanpa pesaing dan membuat kompetisi menjadi tidak lagi relevan. Aku membuka presentasiku dengan memaparkan beberapa contoh. Contoh pertama adalah bagaimana Callaway Golf membuat permainan golf lebih menyenangkan dengan mengeluarkan produk bernama “Big Bertha”, sebuah tongkat golf dengan kepala besar yang membuat bola golf menjadi lebih mudah untuk dipukul. Permainan golf yang tadinya dinilai sulit oleh kalangan awam menjadi permainan yang menyenangkan yang bisa dimainkan banyak orang. Di kemudian bisnis golf ini bertumbuh lebioh pesat dengan memainkan permainan golf yang tidak harus dimainkan di lapangan golf. Contoh lain adalah bagaimana Apple melihat “peluang” di tahun 2003 dimana saat itu lebih dari 2 juta file musik ilegal ditransaksikan setiap bulannya. Namun Apple melihat kelemahan file musik ilegal tersebut. Kualitas suara yang jelek dan kesulitan memperoleh satu album penuh. Apple kemudian menyediakan iTunes yang menawarkan pengunduhan lagu yang legal, mudah digunakan, dan fleksibel. Pembeli yang ingin membeli satu album bisa membayar $9,99 harga yang lebih murah daripada harus membeli satu keping CD seharga $19. Pembeli yang tidak ingin membeli satu album bisa membeli atau mengunduh sebuah lagu dengan hanya membayar 99 sen. Apple pun mereguk keuntungan besar lewat iTunes.

Ada beberapa poin yang harus dipegang bersama dalam menerapkan strategi ini:
  1. Tidak ada industri atau perusahaan yang terus-menerus unggul. Daya tarik semua industri naik dan turun sepanjang masa.
  2. Grup Bakrie harus bisa menciptakan pasar baru dalam samudra biru tanpa persaingan dan membuat kompetisi menjadi tidak relevan dengan mengumpulkan ide-ide dari para karyawannya.
Akupun memaparkan bahwa akan ada 4 rintangan yang akan selalu ada dalam implementasi suatu strategi baru. Rintangan pertama adalah rintangan kognitif, dimana citra organisasi atau perusahaan yang cenderung melekat pada status quo. Rintangan kedua adalah rintangan politik dimana ada kepentingan-kepentingan yang kuat yang mendominasi. Rintangan ketiga adalah rintangan motivasional yaitu staf yang tidak mempunyai motivasi. Dan rintangan keempat adalah rintangan sumber daya, yaitu sumber daya yang terbatas. Bagaimana cara mengatasi rintangan-rintangan tersebut? Pertama adalah melakukan terobosan lewat dunia pendidikan. Universitas yang selama ini dikelola mau tidak mau harus berperan lebih aktif dalam mengadakan dialog-dialog terbuka yang kemudian diliput oleh media. Dalam dialog-dialog maupun acara-acara kampus dilakukan dengan mengundang berbagai tokoh dari bermacam kalangan sehingga kesan kedekatan pada status quo semakin lama akan semakin pudar dengan sendirinya. Kedua, melakukan penyamaan persepsi dan visi yang terus menerus di lingkup direksi maupun keluarga Bakrie sendiri. Harus ada kesepakatan yang dibangun mengenai siapa yang harus berbicara dan pada even apa sehingga publik semakin bisa mengenali grup ini bukan hanya dari satu atau dua tokoh saja. Keaktifan tokoh-tokoh direksi Bakrie dan keluarga Bakrie dalam diskusi publik perlu terus ditingkatkan. Perlu ada tim khusus yang secara terus-menerus melakukan survey pendapat publik akan grup Bakrie. Tim ini jugalah yang akan memberikan masukan bagi para direksi dan keluarga Bakrie akan apa yang perlu dan tidak perlu dibicarakan di muka publik. Ketiga, adalah peningkatan motivasi karyawan. Remunerasi karyawan yang lebih baik, adanya kepastian promosi, menerapkan sistim level karyawan yang sama di seluruh Grup Bakrie, adanya kemungkinan transfer karyawan antar perusahaan dan terakhir kesempatan bagi karyawan untuk mempunyai kepemilikan atas saham perusahaannya. Hal ini tentunya akan meningkatkan motivasi karyawan yang bekerja pada grup Bakrie terlebih lagi jika hal ini didengungkan hingga ke bursa kerja tentunya akan lebih banyak karyawan yang berkualitas yang bisa direkrut oleh grup Bakrie. Keempat, untuk mengatasi keterbatasan sumber daya perlu ada kemitraan yang dibangun. Kemitraan di sini bisa dilakukan dengan kekuatan level menengah tadi atau membangun kerjasama dengan perusahaan dari negara lain (Cina, Jepang, dan Korea Selatan) yang memiliki ketertarikan berinvestasi di Indonesia. Perusahaan dengan sistim joined venture bisa diterapkan untuk mengatasi kekurangan sumber daya.  

Bagaimana menambah “kekuatan” sambil mengurangi “kelemahan” untuk menangkap setiap “peluang”? Caranya adalah dengan meningkatkan citra atau branding perusahaan. Akupun memaparkan rencanaku untuk membuat suatu perusahaan iklan sendiri bertajuk Bakrie Advertising. Perusahaan ini tidak hanya bertugas dalam membuat iklan masing-masing perusahaan dalam grup Bakrie namun juga aktif berperan dalam kancah dunia periklanan nasional. Sebagai model dalam iklan tersebut bukan hanya artis yang sudah dikenal publik namun juga memanfaatkan karyawan-karyawan yang memiliki dedikasi tinggi. Unit periklanan ini juga akan linked dengan salah satu divisi di Universitas Bakrie. Sebagai salah satu kekuatan perusahaan, staffing juga akan diperhatikan. Selain beberapa usulan yang sudah aku paparkan sebelumnya,  aku juga bermaksud meningkatkan image publik terhadap staf grup Bakrie. Ketika publik melihat ada yang mengenakan batik hijau paduan biru dengan lambang KORPRI, publik akan tahu kalau orang itu adalah PNS. Staf grup Bakrie akan menggunakan seragam khusus sehingga publik akan mudah mengenalinya. Staf grup Bakrie harus bangga jika dikenal publik lewat seragam yang dipakainya. Karena diversifikasi adalah kekuatan sekaligus kelemahan grup Bakrie maka tanpa segan aku akan menutup beberapa anak perusahaan yang tidak bisa memberikan profit dalam 3 tahun ke depan.

Bagaimana menggunakan “kekuatan” sambil mengurangi “kelemahan” yang ada untuk mengatasi “ancaman” yang datang di masa kini dan masa mendatang? Jawabannya adalah penguatan Corporate Social Responsibility dengan menggandeng beberapa NGO lokal maupun internasional. Hal ini mutlak dilakukan agar bisa grup Bakrie bisa bersuara lebih baik. Akupun memaparkan bagaimana logo UNICEF yang selalu bertengger di kaos para pemain Barca. Setiap Barca tampil orang dengan mudah melihat logo itu dan ketika melihat logo orang akan berasosiasi mengenai apa itu UNICEF dan apa yang dikerjakannya. Ke depannya grup Bakrie harus membuat logo yang lebih baik, menarik, dan mudah dikenal. Satu logo untuk semua anak perusahaan. Akupun mengambil contoh bagaimana kisah salah satu grup perusahaan makanan yang ikut membantu perbaikan gizi lewat program Posyandu di Papua dan NTT. Contoh lain yang kupaparkan adalah cerita tentang sebuah grup media yang bisa membantu anak-anak asli Papua untuk mengembangkan radio komunitas di wilayahnya. Dengan meningkatkan kemampuan divisi CSR perusahaan diharapkan persepsi masyarakat yang tadinya menjadi ancaman bisa berubah menjadi kesempatan. Bakrie Advertising akan membuat setiap cerita sukses divisi CSR menjadi cerita yang menarik, mengharukan, dan ditayangkan dalam setiap media yang dimiliki grup Bakrie.

Selain itu akupun memaparkan beberapa bidang bisnis yang layak untuk coba ditelusuri kemungkinan-kemungkinannya. Dengan masalah kemacetan dan keruwetan sistim transportasi di beberapa kota mungkin bisnis transportasi murah layak dipertimbangkan. Grup Bakrie akan ikut serta dalam pembangunan Mass Rapit Transit yang sudah dibatalkan oleh Pemda DKI Jaya. Di beberapa kota lain, grup Bakrie akan terlebih dahulu melakukan studi kelayakan sebelum memulai investasi di bidang transportasi di kota itu.

Bisnis makanan dengan menggandeng beberapa UKM yang telah ada, juga layak untuk ditelusuri. Misalnya dengan menyatukan beberapa rumah makan kecil dengan branding Bakrie Grup. Penempatan UKM juga ada yang dilokalisir di beberapa kantor wilayah grup Bakrie. Nantinya tidak ada lagi kantor PT A atau kantor PT B. Yang ada adalah kantor wilayah Bakrie di beberapa kota di Indonesia. Dengan sistim ini karyawan juga terbantu karena dapat membeli makanan murah berkualitas sehingga apa yang dibayarkan perusahaan ke karyawan dikembalikan lagi ke perusahaan sebagai laba atas hasil penjualan makanan via UKM.

Tidak hanya itu yang kupaparkan. Akupun memaparkan mengenai pengembangan jaringan telekomunikasi Bakrie ke depan. Bagaimana perusahan telekomunikasi itu bisa berkembang tidak hanya sebatas mengurusi selular dan modem namun menjadi layanan pusat data. Grup Bakrie pun sudah harus mempertimbangkan membuat site seperti facebook dengan tajuk Bakrie Community. Bakrie Community akan menjadi wadah aspirasi grup Bakrie di dunia maya yang juga linked dengan Bakrie Advertising dan anak perusahaan lainnya. Bakrie Community juga merupakan wadah interaksi grup Bakrie dengan masyarakat. Di bidang energi, sudah saatnya grup Bakrie memasuki wilayah baru di Indonesia Timur. Di wilayah ini Bakrie Energy (perusahaan dalam bentuk joined venture dengan negara lain) akan merambah bisnis penyediaan tenaga listrik dengan membangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro). Modal yang besar pada awalnya akan terbayarkan di tahun-tahun berikutnya karena sistim energi yang terus terbarukan. Akupun terus memaparkan banyak hal yang ingin kucapai 1 tahun, 3 tahun, bahkan hingga 5 tahun ke depan.

Tak terasa satu jam pun berlalu. Presentasiku pun selesai. Tepuk tangan membahana memenuhi ruangan pertemuan itu. Semua direktur tampak manggut-manggut entah mengerti atau tidak aku sendiri tidak tahu. Mungkin sebagian direktur ada yang khawatir karena perencanaan penghapusan divisi yang kutawarkan. Sebagian lagi mungkin senang akan usul perubahan remunerasi yang kusampaikan. Yah.. paling tidak ini suatu awal yang baik bagi grup perusahaan ini.
***
“Pak..Pak..”, suara itu terdengar sayup-sayup. “Ketiduran kah Pak?” lanjutnya. Rupanya Mak Isah tukang bersih-bersih di kantor sudah ada di depanku. Aku membuka mataku dan langsung terbelalak. Di hadapanku bukan meja kerja transparan dengan gaya modern tadi yang tampak melainkan sebuah meja kayu usang dengan laci yang sudah tak bisa dikunci. Oalahh.. rupanya aku sejenak tertidur di ruanganku akibat kurang tidur semalam. He..he..he.. nikmatnya mimpi jadi CEO Grup Bakrie.. :-)

2 komentar:

A&K mengatakan...

postingan yang manarik...

Blogwalking Senja hari
sambil mengundang rekan blogger sekalian
Kumpul di Lounge Event Tempat Makan Favorit
sukses selalu
Salam Bahagia

Anonim mengatakan...

Kami atas nama Panitia Lomba Blog "Seandainya Saya Jadi CEO Grup Bakrie" ingin menyampaikan kabar gembira bagi anda:

SELAMAT ANDA TERPILIH SEBAGAI PEMENANG

Pengumuman pemenang dapat dilihat di http://aninbakrie.com/?p=1503

Untuk keperluan administrasi dan penyerahan hadiah, mohon mengirimkan data anda ke email suratdian@gmail.com meliputi:

Nama lengkap:
No Identitas:
Kota Domisili:
Alamat Lengkap:
No Hp:
Pekerjaan:

Mohon secepatnya mengirimkan identitas. Selanjutnya silahkan menunggu informasi berikutnya dari kami soal penyerahan hadiah dan lain sebagainya.

Sekali lagi selamat untuk anda.